Dalam berbisnis tentunya kamu membutuhkan berbagai strategi marketing yang cocok untuk memperkenalkan bisnis kamu. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah dengan melakukan promosi atau iklan berbayar.
Iklan berbayar ini dapat kamu lakukan di berbagai kanal, tergantung dari media yang ingin kamu gunakan. Kamu bisa menggunakan sosial media seperti Tiktok ataupun marketplace seperti Shopee. Idealnya dalam merencanakan promosi, kamu perlu membuat beberapa alternatif promosi dengan strategi yang berbeda, agar bisa mengetahui strategi mana yang paling efektif.
Untuk setiap promosi yang kamu jalankan, pastinya kamu perlu menentukan objektif iklan dan budget, memilah daftar produk yang ingin dipromosikan, dan kanal yang ingin kamu gunakan. Setelah promosi dijalankan, tentunya kamu ingin melihat efektivitas promosi tersebut. Jika objektif promosi kamu adalah keuntungan, salah satu metriks yang sering digunakan untuk melihat efektivitas ini adalah ROAS (Return On Advertising Spend).
ROAS merupakan metriks yang dapat membantu pebisnis online untuk mengevaluasi metode mana yang berhasil dan bagaimana metode tersebut dapat meningkatkan iklan di kemudian hari. Cara menghitung ROAS dapat menggunakan rumus berikut:
š” ROAS = gross revenue campaign / cost campaign
Gross Revenue campaign: Keuntungan kotor dari iklan
Cost Campaign: Biaya iklan
Perusahaan A sudah beriklan melalui Tiktok dan Shopee selama satu bulan. Pengeluaran iklan mereka selama satu bulan adalah Rp 5.000.000. Dari iklan tersebut, mereka mendapatkan keuntungan pembelian 10.000.000. Dari data ini diperoleh ROAS sebagai berikut:
š” ROAS= 10.000.000 / 5.000.000 = 2
Jadi bisa dibilang, perusahaan A mendapatkan keuntungan 2 rupiah dari setiap 1 rupiah yang mereka keluarkan untuk beriklan.
Artikel terkait:Ā 7 Jenis Digital Marketing yang Populer, Potensial untuk Keuntungan Bisnis
Lalu jika kita sudah memiliki angka ROAS, apakah angka yang kita miliki sudah baik?
Sebenarnya, tidak ada ketentuan pasti akan angka ROAS yang baik, karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti seberapa besar bisnis kamu, tujuan dari iklan, industri bisnis kamu, atau kanal yang kamu gunakan. Namun, tolak ukur ROAS yang umum adalah rasio 4:1 atau menghasilkan 4 rupiah dari setiap 1 rupiah pembelanjaan iklan.
Nah, loh! kalau ROAS nya cuma 2 apa berarti gagal? Tenang.. tenangā¦ belum tentu juga kok. Sebagai contoh, kalau objektif iklan kamu adalah brand awareness, ROAS tidak bisa jadi tolak ukur yang tepat. Hal ini karena kamu mementingkan brand kamu untuk dikenal atau dilihat banyak orang, bukan pengembalian keuntungan.
Saat kamu sudah menentukan objektif dan menjalankan berbagai strategi marketing, kamu bisa melakukan evaluasi untuk melihat strategi promosi yang paling efektif. Jika objektif kamu adalah penjualan dan keuntungan, maka kamu bisa melihat startegi marketing apa yang memiliki skor ROAS paling tinggi sehingga kamu bisa menjalankan strategi marketing tersebut kembali. Perubahan trend yang sering berubah juga mengharuskan kamu untuk selalu melakukan evaluasi startegi marketing kamu secara berkala.
Artikel terkait: Membuat Konten Promosi di TikTok dan Instagram Reels
Selain ROAS, seller juga perlu memperhatikan metrik Reach dan Impression.
Reach adalah sebuah metrik yang mengukur jumlah orang yang telah melihat iklan kamu, sementara Impression melihat seberapa banyak iklan kamu ditampilkan tidak peduli iklan tersebut di klik atau tidak oleh orang yang melihat.
Agar kamu tidak bingung coba simak contoh di bawah:
Brand A memiliki followers sebanyak 100 di Twitter. Lalu, brand A berencana mempromosikan diskon produk melalui kanal tersebut. Saat tweet tersebut diterbitkan, dari 100 followers yang dimiliki, hanya 500 orang yang melihat iklan tersebut. Berarti reach dan impression yang brand A miliki adalah 500.
Namun, ketika followers brand A me-retweet postingan tersebut, dan kamu melihat kembali promosi tersebut yang sudah kamu liat sebelumnya, maka reach akan tetap 500 dan impression tersebut akan bertambah 1 menjadi 501. Jadi, satu orang dapat memiliki beberapa impression untuk satu iklan yang ditayangkan.
Jika kamu menjalankan iklan berbayar sebagai bagian dari strategi pemasaran produk, pastikan untuk melakukan evaluasi menggunakan ROAS serta melihat Reach dan Impression untuk terus mengoptimalkan pendapatan yang dihasilkan dari setiap rupiah iklan yang kamu gunakan.